Candi Prambanan di Yogyakarta, candi kerajaan Hindu terbesar di Indonesia dengan arsitektur khas abad ke-9

Kerajaan Hindu: Jejak Awal Peradaban dan Kebudayaan Kuno

Pernah nggak sih kamu berpikir tentang asal usul kebudayaan Indonesia sebelum era kerajaan Islam dan penjajahan Eropa? Sebelum itu semua, Nusantara sudah lebih dulu mengenal peradaban yang kompleks, lengkap dengan sistem pemerintahan, kepercayaan, seni, dan arsitektur. Salah satunya adalah kerajaan kerajaan Hindu yang menandai babak awal terbentuknya masyarakat terstruktur di Indonesia.

Buat aku pribadi, belajar sejarah kerajaan Hindu itu kayak menyibak tirai masa lalu. Banyak yang bilang sejarah itu membosankan, tapi kalau kamu menyelami cerita di balik prasasti, candi, dan naskah kuno, kamu bakal nemu kisah-kisah luar biasa yang membentuk jati diri bangsa ini.

Kerajaan Hindu di Indonesia: Awal Mula dan Pengaruhnya

Candi Borobudur di Magelang, candi kerajaan hindu Buddha terbesar di dunia dengan stupa dan arca Buddha ikonik

Kehadiran ajaran Hindu di Indonesia dimulai sejak abad ke-1 Masehi, berkat hubungan dagang antara India dan Nusantara. Dalam catatan arkeologi dan literatur, para pedagang India membawa ajaran Hindu bersama barang dagangan mereka. Tapi yang menarik, budaya lokal tidak serta-merta ditinggalkan. Yang terjadi justru akulturasi antara nilai-nilai Hindu dan tradisi asli Nusantara.

Pengaruh Hindu terlihat jelas dalam struktur kerajaan, sistem kasta, upacara keagamaan, hingga konsep dewa-dewi yang mulai dikenal masyarakat lokal. Bahkan sistem pemerintahan raja dianggap sebagai representasi dewa di bumi, sebuah konsep yang memperkuat posisi penguasa pada masa itu.

Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Adalah Kutai Martadipura

Kalau ditanya kerajaan Hindu pertama di Indonesia, jawabannya adalah Kutai Martadipura. Terletak di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur, kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi.

Yang bikin Kutai istimewa bukan cuma karena usianya, tapi juga karena bukti sejarahnya yang jelas berupa prasasti Yupa—tugu batu bertuliskan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Dalam prasasti itu disebutkan nama raja Kudungga, dilanjutkan oleh Aswawarman dan Mulawarman. Raja terakhir dikenal sebagai pemimpin yang dermawan karena menyumbangkan ribuan ekor sapi untuk para brahmana.

Bahkan menurut Kemdikbud, Kerajaan Kutai Martadipura di Kalimantan Timur dinobatkan sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia, dengan bukti arkeologis berupa tujuh Yupa batu yang mengabadikan nama raja-raja awal mereka.

Prasasti Pertama yang Berkaitan dengan Kerajaan Hindu

Yupa adalah prasasti tertua yang membuktikan eksistensi kerajaan Hindu di Nusantara. Ditulis sekitar abad ke-4 M, prasasti ini menjelaskan silsilah raja Kutai dan aktivitas keagamaannya. Uniknya, meskipun ditulis dalam bahasa dan huruf India, kontennya menunjukkan adaptasi lokal yang kuat.

Yupa bukan cuma prasasti, tapi juga tonggak penting dalam historiografi Indonesia. Ia menandai peralihan dari masa prasejarah ke masa sejarah, karena adanya bukti tertulis pertama yang bisa ditelusuri oleh sejarawan modern.

Daftar Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dan Wilayahnya

Indonesia nggak cuma punya satu atau dua kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Berikut daftar beberapa yang paling dikenal:

  • Kutai Martadipura (Kalimantan Timur, Hindu)

  • Tarumanegara (Jawa Barat, Hindu)

  • Kalingga (Jawa Tengah, Hindu-Buddha)

  • Sriwijaya (Sumatera Selatan, Buddha Mahayana)

  • Mataram Kuno (Jawa Tengah dan Timur, Hindu dan Buddha)

  • Kediri (Jawa Timur, Hindu)

  • Singhasari (Jawa Timur, Hindu)

  • Majapahit (Jawa Timur, Hindu)

Setiap kerajaan ini punya pengaruh budaya dan politik yang besar di wilayahnya masing-masing. Beberapa bahkan berinteraksi dengan negara luar, seperti India, Tiongkok, dan Champa.

Perkembangan Kehidupan Masyarakat pada Masa Kerajaan Hindu-Buddha

Salah satu yang paling menarik dari era ini adalah stratifikasi sosial yang terbentuk berdasarkan ajaran Hindu, seperti adanya kasta brahmana, ksatria, waisya, dan sudra. Meski begitu, sistem ini tidak diterapkan seketat seperti di India.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat hidup dari bertani, berdagang, dan berkesenian. Pusat aktivitas spiritual dilakukan di candi, yang sekaligus menjadi simbol kekuasaan dan keagamaan. Anak-anak bangsawan belajar di mandala, tempat pendidikan ala Hindu-Buddha.

Seni dan sastra berkembang pesat. Relief candi, kisah Ramayana-Mahabharata versi lokal, serta kesenian tari dan musik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan.

Kerajaan Bercorak Hindu: Ciri-ciri Politik, Sosial, dan Budayanya

Ciri khas kerajaan Hindu di Nusantara bisa dilihat dari beberapa aspek:

Politik

  • Raja dianggap sebagai titisan dewa (dewaraja)

  • Sistem kerajaan turun-temurun

  • Adanya struktur pemerintahan terorganisir dengan pejabat pusat dan daerah

Sosial

  • Stratifikasi masyarakat berdasarkan kasta

  • Kaum brahmana berperan penting dalam upacara dan pendidikan

  • Perempuan mulai memainkan peran dalam diplomasi dan budaya

Budaya

  • Karya sastra seperti Kakawin dan Kitab Arjuna Wiwaha

  • Pembangunan candi seperti Prambanan, Penataran, dan Candi Badut

  • Upacara keagamaan seperti yadnya dan pitra yadnya

Semuanya menunjukkan bahwa kerajaan Hindu bukan hanya entitas politik, tapi juga pusat pengetahuan kebudayaan yang sangat dinamis.

Kerajaan Hindu yang Didirikan oleh Ken Arok Adalah Singhasari

Nama Ken Arok cukup melegenda di pelajaran sejarah. Ia bukan bangsawan, melainkan rakyat biasa yang naik takhta lewat kecerdikan politik dan strategi.

Ken Arok mendirikan Kerajaan Singhasari sekitar abad ke-13 di Jawa Timur, menggantikan Kerajaan Tumapel. Ia dikenal sebagai pemimpin kuat, dan warisannya dilanjutkan oleh Anusapati, Tohjaya, dan akhirnya membawa pengaruh besar terhadap lahirnya Kerajaan Majapahit.

Singhasari punya pengaruh Hindu kuat, terutama dalam pembangunan candi-candi serta pengadopsian ajaran Siwa-Buddha. Salah satu peninggalan penting dari masa ini adalah Candi Kidal dan Arca Prajnaparamita.

Warisan Kerajaan Hindu dalam Seni, Arsitektur, dan Bahasa

Warisan kerajaan Hindu masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Contohnya:

  • Bahasa Sanskerta memengaruhi bahasa Indonesia dan daerah, terutama istilah keagamaan dan hukum.

  • Aksara Pallawa dan Kawi menjadi cikal bakal aksara Jawa dan Bali.

  • Arsitektur candi masih dipelajari oleh arsitek modern sebagai teknik bangunan tahan gempa.

  • Cerita Ramayana dan Mahabharata masih jadi bahan pentas seni, bahkan inspirasi film dan serial TV.

Warisan ini juga terlihat dalam filosofi hidup masyarakat, seperti konsep dharma, karma, dan tapa yang masih hidup di masyarakat Hindu Bali maupun adat Jawa.

Kesimpulan: Kerajaan Hindu sebagai Fondasi Peradaban Kuno Nusantara

Dari Kutai sampai Majapahit, kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara telah memberikan fondasi kuat bagi perkembangan peradaban Indonesia. Bukan cuma sistem pemerintahan, tapi juga warisan seni, budaya, pendidikan, dan nilai-nilai kehidupan.

Belajar tentang mereka bukan soal nostalgia sejarah, tapi upaya mengenali akar identitas kita. Karena bangsa yang tahu sejarahnya, akan lebih kuat dalam melangkah ke masa depan.

Gerakan kepanduan bangsa pembentuk karakter: Sejarah Pramuka Dunia: Dari Baden-Powell hingga Gerakan Global

Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *