Waktu pertama kali saya disuruh guru membuat teks eksplanasi, saya jujur aja bingung. Katanya, ini berbeda dari teks eksposisi atau teks deskripsi. Lah, sama-sama menjelaskan, kan? Tapi ternyata, teks ekspla nasi itu lebih spesifik: ia menjelaskan proses terjadinya sesuatu—bukan sekadar menginformasikan atau menggambarkan.
Contohnya, kalau kamu pernah baca penjelasan bagaimana hujan bisa terjadi atau kenapa gunung bisa meletus, nah, itulah teks eksplanasi. Bedanya dari jenis teks lain, eksplanasi ini berurutan, logis, dan sebab-akibat banget. Dan makin saya pelajari, makin saya sadar: hampir semua fenomena bisa dijelaskan pakai pola eksplanasi ini.
Dan bukan cuma buat tugas sekolah. Buat saya yang sering menulis blog dan bikin konten edukasi, teks eksplanasi justru jadi alat penting buat menyampaikan hal rumit dengan cara sederhana.
Apa Itu Teks Eksplanasi?
Teks eksplanasi adalah jenis teks yang berfungsi untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena atau peristiwa, baik alam, sosial, maupun budaya, secara runtut dan logis. Tujuannya bukan untuk membujuk, menggambarkan, atau menghibur—tapi membantu pembaca memahami “mengapa” dan “bagaimana” sesuatu bisa terjadi.
Contoh teks ekspla nasi yang umum:
-
Proses terjadinya pelangi
-
Penyebab banjir
-
Bagaimana gempa bumi terjadi
-
Kenapa gunung bisa meletus
-
Proses daur air
-
Cara kerja vaksin
-
Fenomena sosial seperti urbanisasi atau kemiskinan
Kalau kamu pernah lihat konten seperti “kenapa langit berwarna biru” atau “bagaimana internet bekerja”, besar kemungkinan kontennya disusun dengan pola eksplanasi.
Struktur Teks Eksplanasi
Dari pengalaman saya belajar dan mengajar, struktur teks eksplanasi selalu mengacu pada pola logis berikut:
1. Pernyataan Umum (General Statement)
Bagian pembuka yang memperkenalkan pengetahuan fenomena secara umum. Biasanya berisi definisi singkat atau pengantar.
Contoh:
“Pelangi adalah fenomena optik yang terjadi akibat pembiasan cahaya matahari oleh tetesan air hujan di atmosfer.”
2. Deretan Penjelas (Urutan Kausal / Kronologis)
Di sinilah dijelaskan proses atau tahapan terjadinya fenomena secara rinci. Bisa berupa sebab-akibat atau langkah berurutan.
Contoh:
“Ketika cahaya matahari memasuki tetesan air, cahaya tersebut dibiaskan, kemudian dipantulkan kembali ke arah mata, membentuk spektrum warna.”
3. Interpretasi / Penutup (Opsional)
Kadang teks eksplanasi ditutup dengan kesimpulan atau pernyataan tambahan. Tapi tidak selalu wajib.
Contoh:
“Pelangi hanya bisa terlihat jika posisi matahari berada di belakang pengamat dan terdapat hujan di depan.”
Struktur ini bikin pembaca paham bukan hanya apa yang terjadi, tapi bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Saya sering membedakan teks eksplanasi dari jenis lain lewat beberapa ciri khas berikut:
-
Bersifat ilmiah atau semi-ilmiah
-
Menjawab “mengapa” dan “bagaimana”
-
Ditulis secara logis dan sistematis
-
Berisi informasi faktual
-
Menggunakan kata hubung kausalitas: karena, akibatnya, sehingga, kemudian, oleh karena itu
-
Menghindari opini pribadi dan emosi
Bahasanya bisa formal maupun santai, tergantung audiens. Saya pribadi suka pakai gaya naratif edukatif seperti ngobrol, tapi tetap rapi secara logika.
Jenis-Jenis Teks Eksplanasi Berdasarkan Isinya
1. Fenomena Alam
Seperti proses hujan, tsunami, gempa, badai tropis, atau pembentukan batuan.
2. Fenomena Sosial
Misalnya, bagaimana kemiskinan terjadi, urbanisasi, perubahan budaya, perundungan di sekolah.
3. Fenomena Teknologi / Ilmiah
Cara kerja internet, sistem imun, cara kerja panel surya, atau bagaimana AI bekerja.
Saya pernah menulis teks eksplanasi tentang cara kerja mesin cuci front load untuk konten sebuah merek elektronik. Ternyata format eksplanasi sangat efektif membuat pembaca paham teknologinya tanpa perlu pusing.
Contoh Teks Eksplanasi Singkat
Judul: Proses Terjadinya Hujan
Pernyataan Umum:
Hujan adalah proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair.Penjelasan:
Hujan terjadi karena adanya siklus air. Air dari laut, danau, dan sungai menguap oleh panas matahari. Uap ini naik ke atmosfer dan berubah menjadi awan. Jika suhu cukup rendah, awan berubah menjadi tetesan air. Ketika tetesan itu semakin berat, ia jatuh sebagai hujan.Penutup (opsional):
Hujan sangat penting untuk kehidupan karena menyediakan air bersih bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Cara Menulis Teks Eksplanasi yang Efektif
Berikut langkah-langkah praktis yang biasa saya gunakan:
1. Tentukan Topik Fenomena
Pilih fenomena yang bisa dijelaskan dengan sebab-akibat atau proses. Misalnya:
-
Kenapa harga sembako naik saat Lebaran
-
Bagaimana vaksin bekerja di tubuh
-
Proses terjadinya gempa tektonik
2. Kumpulkan Fakta dan Riset
Gunakan sumber terpercaya seperti buku pelajaran, jurnal, situs pemerintah, atau lembaga seperti BMKG, Kemdikbud, atau WHO.
3. Buat Kerangka Tulisan
-
Paragraf 1: Pendahuluan
-
Paragraf 2–4: Proses atau penyebab secara runtut
-
Paragraf 5: Penutup (opsional)
4. Gunakan Kata Kausal
Agar teks terasa logis, gunakan kata-kata seperti: karena, sehingga, akibatnya, oleh sebab itu, selanjutnya.
5. Tulis Ulang dengan Gaya Sendiri
Hindari menyalin mentah. Tulis ulang hasil riset dengan gaya narasi sendiri. Saya biasa menulis seperti sedang menjelaskan ke adik kelas.
Teks Eksplanasi dalam Dunia Pendidikan
Teks eksplanasi adalah materi penting di jenjang SMP dan SMA. Siswa sering diberi tugas membuat teks ini dalam pelajaran Bahasa Indonesia atau IPA. Dan karena strukturnya logis, teks ini juga melatih berpikir runtut dan kritis.
Saya pernah membimbing siswa membuat teks ekspla nasi tentang “Penyebab Polusi Udara.” Dia awalnya bingung membedakan data dan pendapat. Tapi setelah bikin kerangka dan ngulik riset, hasil tulisannya jadi bagus banget.
Teks Eksplanasi di Dunia Digital
Di era konten sekarang, teks eksplanasi sangat berguna untuk:
-
Konten edukatif di blog dan media sosial
-
Script video YouTube sains dan teknologi
-
Infografik penjelasan di Instagram
-
Edukasi publik dari institusi resmi
Saya sendiri sering pakai format eksplanasi waktu menulis thread Twitter atau bikin caption edukatif di TikTok. Format ini enak karena ringkas, padat, dan langsung menjawab rasa ingin tahu pembaca.
Tantangan Menulis Teks Eksplanasi
Beberapa hal yang perlu diwaspadai:
-
Menyisipkan opini pribadi (ini harus dihindari)
-
Gagal menyusun sebab-akibat dengan urut
-
Tidak menyederhanakan istilah ilmiah (terlalu teknis)
Kuncinya adalah: kamu bukan sekadar menyampaikan informasi, tapi menjelaskannya dengan logika yang mudah dipahami.
Perbandingan Teks Eksplanasi dengan Jenis Teks Lain
Jenis Teks | Tujuan | Ciri Utama |
---|---|---|
Eksposisi | Menjelaskan opini dan fakta | Ada argumen pendukung |
Deskripsi | Menggambarkan objek secara detail | Fokus pada indra dan kesan |
Narasi | Menceritakan peristiwa atau cerita | Ada plot dan tokoh |
Eksplanasi | Menjelaskan proses atau fenomena | Sebab-akibat, kronologis, ilmiah |
Mengetahui perbedaannya akan membantumu menulis dengan lebih tepat dan terarah.
Semua tentang fakta harus dibahas di: Teks Eksposisi: Menyampaikan Fakta dengan Logis