Kalimat Pasif

Kalimat Pasif: Pengertian, Jenis, Struktur, dan Contohnya

JAKARTA, studyinca.ac.id – Dalam tata bahasa Indonesia, kalimat pasif adalah bentuk kalimat yang subjeknya berperan sebagai penerima tindakan, bukan pelaku. Kalimat ini digunakan ketika fokus pembicaraan terletak pada objek atau hasil dari suatu tindakan, bukan pada siapa yang melakukan.

Contoh sederhana:

  • Aktif: Guru menjelaskan pelajaran.

  • Pasif: Pelajaran dijelaskan oleh guru.

Dalam kalimatpasif, posisi pelaku bisa disebutkan atau dihilangkan, tergantung pada konteks. Tujuannya untuk menekankan apa yang terjadi, bukan siapa yang melakukannya.

Kalimatpasif sering digunakan dalam tulisan ilmiah, berita, laporan, dan karya akademik karena memberi kesan objektif dan formal.

Ciri-Ciri Kalimat Pasif

Kalimat Pasif

Beberapa ciri khas kalimat pasif yang mudah dikenali antara lain:

  1. Subjeknya menerima tindakan.
    Contoh: Buku itu dibaca oleh siswa.

  2. Predikat menggunakan imbuhan di-, ter-, atau ke-an.
    Contoh: Pintu dikunci rapat.

  3. Pelaku dapat disebutkan dengan kata “oleh”.
    Contoh: Laporan itu ditulis oleh Dini.

  4. Fokus kalimat terletak pada objek atau hasil tindakan.

Ciri-ciri ini membedakan kalimatpasif dari kalimat aktif, di mana pelaku (subjek) menjadi fokus utama kalimat.

Jenis-Jenis Kalimat Pasif

Kalimatpasif dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan fungsi katanya.

1. Kalimat Pasif Biasa (Pasif Di-)

Kalimat ini menggunakan imbuhan di- pada kata kerja, menandakan bahwa tindakan dilakukan oleh seseorang terhadap subjek.
Contoh:

  • Surat itu dikirim oleh Andi.

  • Taman dibersihkan setiap pagi.

2. Kalimat Pasif dengan Kata Kerja Transitif

Kalimatpasif jenis ini hanya dapat dibuat dari kalimat aktif yang memiliki objek (kata kerja transitif).
Contoh:

  • Aktif: Petani menanam padi.

  • Pasif: Padi ditanam oleh petani.

3. KalimatPasif dengan Imbuhan Ter-

Menunjukkan bahwa sesuatu terjadi tanpa sengaja atau sudah selesai dilakukan.
Contoh:

  • Kunci itu tertinggal di meja.

  • Pintu terbuka sendiri.

4. KalimatPasif dengan Imbuhan Ke-an

Biasanya menyatakan keadaan yang dialami oleh subjek akibat suatu tindakan.
Contoh:

  • Anak itu ketakutan melihat anjing.

  • Dia kehujanan saat perjalanan pulang.

Fungsi KalimatPasif dalam Bahasa Indonesia

Kalimat pasif memiliki berbagai fungsi penting, terutama dalam konteks akademik dan profesional:

  1. Menekankan hasil atau objek tindakan.
    Digunakan ketika yang lebih penting adalah hasil daripada siapa pelakunya.

  2. Menjaga kesan objektif.
    Dalam tulisan ilmiah, kalimatpasif membantu menghindari kesan subjektif atau personal.

  3. Menyamarkan pelaku tindakan.
    Ketika pelaku tidak diketahui atau tidak ingin disebutkan.
    Contoh: Keputusan itu sudah dibuat.

  4. Meningkatkan variasi struktur kalimat.
    Penggunaan kalimatpasif bergantian dengan kalimat aktif membuat tulisan lebih dinamis dan tidak monoton.

Contoh Kalimat Pasif dalam Berbagai Konteks

Berikut contoh penggunaan kalimat pasif dalam situasi yang berbeda:

a. Konteks Akademik

  • Penelitian ini dilakukan pada tahun 2024.

  • Data dianalisis menggunakan metode deskriptif.

b. Konteks Jurnalistik

  • Korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

  • Jalan utama ditutup akibat longsor.

c. Konteks Sehari-hari

  • Makan malam sudah disiapkan oleh ibu.

  • Motor dicuci setiap pagi.

d. Konteks Administratif atau Resmi

  • Surat pengangkatan telah ditandatangani oleh direktur.

  • Laporan keuangan dikirim melalui email perusahaan.

Perbandingan Kalimat Aktif dan Pasif

Untuk memahami perbedaan struktur antara kalimat aktif dan pasif, berikut tabel sederhana:

Jenis Kalimat Subjek Predikat Objek Contoh Kalimat
Aktif Pelaku Melakukan tindakan Sasaran tindakan Guru mengajar siswa.
Pasif Penerima tindakan Dikenai tindakan (Pelaku opsional) Siswa diajar oleh guru.

Perubahan dari aktif ke pasif biasanya hanya menggeser fokus kalimat, bukan makna dasarnya. Namun, perbedaan nuansa membuat pemilihan bentuk kalimat bergantung pada tujuan komunikasi.

Tips Menulis KalimatPasif dengan Efektif

Agar kalimat pasif tetap jelas dan efektif, perhatikan beberapa tips berikut:

1. Gunakan bila objek lebih penting dari pelaku.
Kalimat pasif efektif untuk laporan atau penelitian yang menekankan hasil.

2. Hindari penggunaan berlebihan.
Terlalu banyak kalimatpasif bisa membuat tulisan terasa kaku dan monoton.

3. Perhatikan imbuhan dan struktur kata kerja.
Pastikan kata kerja sesuai dengan subjek dan tidak menimbulkan ambiguitas.

4. Gunakan variasi gaya bahasa.
Seimbangkan antara kalimat aktif dan pasif untuk menjaga alur tulisan tetap menarik.

Kesimpulan

Kalimat pasif adalah bagian penting dari struktur bahasa Indonesia yang berfungsi menyoroti hasil tindakan atau objek. Dengan pemahaman tentang pengertian, jenis, dan penggunaannya, penulis dapat membangun kalimat yang efektif, objektif, dan sesuai konteks.

Dalam dunia akademik, administrasi, hingga komunikasi sehari-hari, kalimatpasif membantu menyampaikan pesan secara sopan, formal, dan profesional tanpa mengurangi makna utama.

Baca juga konten dengan artikel terkait tentang:  Pengetahuan

Baca juga artikel lainnya: Kata Homonim: Satu Bentuk, Banyak Makna dalam Bahasa

Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *