Jakarta, studyinca.ac.id – Setiap mahasiswa pasti pernah mengalami kebingungan saat menulis makalah, laporan, atau skripsi. Bukan hanya soal isi, tapi bagaimana menyusun kalimat agar terdengar formal, terstruktur, dan sesuai standar ilmiah. Di sinilah peran bahasa akademik.
Bahasa akademik berbeda dengan bahasa sehari-hari. Jika dalam percakapan kita bisa santai, menggunakan slang atau campuran bahasa, dalam tulisan akademik ada aturan mainnya: harus jelas, objektif, formal, dan berdasarkan bukti.
Bayangkan seorang mahasiswa semester awal yang terbiasa menulis dengan gaya santai di media sosial. Saat dosen meminta esai akademik, ia kaget karena tulisannya dianggap “terlalu kasual.” Dari pengalaman itu, ia mulai belajar mengenal bahasa akademik. Dalam prosesnya, ia menemukan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tapi juga cerminan cara berpikir ilmiah.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang akademik: pengertian, ciri khas, manfaat, tantangan, hingga tips menguasainya untuk menunjang kehidupan mahasiswa.
Apa Itu Bahasa Akademik?

Definisi
Bahasa akademik adalah gaya bahasa yang digunakan dalam konteks ilmiah, baik tulisan maupun lisan, untuk menyampaikan gagasan, argumen, dan informasi dengan cara yang jelas, terstruktur, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Fungsi Utama
-
Menyampaikan pengetahuan secara objektif.
-
Membantu membangun argumen logis.
-
Menjadi standar komunikasi ilmiah di dunia akademik.
Perbedaan dengan Bahasa Sehari-hari
-
Bahasa sehari-hari: santai, penuh ekspresi personal, sering menggunakan slang.
-
Bahasa akademik: formal, netral, berbasis data, dan menghindari subjektivitas berlebihan.
Anekdot fiktif: seorang mahasiswa jurusan ekonomi pernah bercerita, “Awalnya saya menulis skripsi seperti blog pribadi. Setelah dibimbing dosen, baru sadar, akademik itu bukan sekadar gaya menulis, tapi cara berpikir.”
Ciri-Ciri Bahasa Akademik yang Harus Dikuasai Mahasiswa
1. Formal dan Objektif
Bahasa akademik menghindari penggunaan kata gaul, emotif, atau berlebihan. Fokusnya pada fakta dan data.
2. Terstruktur
Tulisan harus runtut: ada pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan. Kalimat juga diusahakan jelas dan tidak berbelit-belit.
3. Berdasarkan Bukti
Setiap klaim harus didukung referensi yang sahih, entah dari buku, jurnal, atau penelitian terdahulu.
4. Netral
Menghindari kata-kata subjektif seperti “menurut saya” atau “saya merasa.” Sebagai gantinya, gunakan pernyataan berbasis data: “Berdasarkan penelitian A (2021), ditemukan bahwa…”
5. Konsisten
Dalam tata bahasa, istilah, maupun gaya sitasi.
Contoh nyata: tulisan mahasiswa kedokteran tentang “Efektivitas Vaksin” akan berbeda jika ditulis dengan bahasa sehari-hari. Bahasa akademik menuntut detail ilmiah, data statistik, serta rujukan penelitian.
Manfaat Menguasai Bahasa Akademik bagi Mahasiswa
1. Meningkatkan Kualitas Tulisan Ilmiah
Skripsi, laporan penelitian, hingga jurnal mahasiswa akan lebih kredibel jika menggunakan bahasa akademik.
2. Membangun Reputasi Akademik
Tulisan dengan gaya akademik menunjukkan profesionalitas dan keseriusan seorang mahasiswa.
3. Membantu Pemikiran Kritis
Bahasa akademik bukan hanya soal menulis, tapi juga tentang cara menyusun argumen dan berpikir logis.
4. Penting untuk Dunia Kerja dan Riset
Banyak pekerjaan profesional menuntut laporan atau proposal yang ditulis dengan gaya akademik.
Anekdot fiktif: seorang mahasiswa hukum pernah mendapatkan nilai plus dari dosen karena menulis makalah dengan akademik yang sangat baik. “Katanya, tulisan saya enak dibaca, padahal saya cuma latihan setiap hari dengan membaca jurnal,” ujarnya.
Tantangan Mahasiswa dalam Menggunakan Bahasa Akademik
1. Terlalu Kaku
Banyak mahasiswa merasa bahasa akademik membuat tulisan jadi membosankan. Padahal, dengan latihan, akademik tetap bisa dibuat menarik.
2. Kesulitan Memilih Kata
Pemilihan istilah yang tepat sering kali jadi tantangan, terutama dalam bidang yang spesifik.
3. Kurang Terbiasa Membaca Sumber Ilmiah
Mahasiswa yang jarang membaca jurnal atau artikel ilmiah cenderung kesulitan meniru gaya akademik.
4. Masalah Plagiarisme
Karena belum terbiasa menyusun argumen sendiri, sebagian mahasiswa tergoda untuk menyalin mentah-mentah.
Contoh nyata: survei di beberapa universitas di Indonesia menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat awal sering kesulitan memahami perbedaan antara bahasa formal biasa dan bahasaakademik.
Tips dan Strategi Menguasai Bahasa Akademik
1. Banyak Membaca Jurnal Ilmiah
Membiasakan diri dengan gaya penulisan akademik lewat bacaan akan memperkaya kosakata dan pola kalimat.
2. Latihan Menulis Setiap Hari
Mulai dari ringkasan artikel, refleksi kuliah, hingga catatan kecil.
3. Gunakan Kamus Akademik
KBBI, Oxford Academic Dictionary, atau glosarium bidang tertentu.
4. Minta Feedback
Bimbingan dosen atau diskusi dengan teman bisa membantu memperbaiki kualitas tulisan.
5. Jangan Takut Salah
Bahasa akademik butuh proses. Semakin sering mencoba, semakin terbiasa gaya formal itu terasa alami.
Anekdot: seorang mahasiswa teknik informatika mulai melatih bahasaakademiknya dengan menulis blog berisi rangkuman kuliah. Meski awalnya canggung, kini tulisannya sering jadi rujukan teman sekelasnya.
Bahasa Akademik dalam Dunia Digital
Integrasi dengan Teknologi
-
AI grammar checker membantu mengecek struktur kalimat.
-
Aplikasi sitasi otomatis memudahkan penulisan daftar pustaka.
Media Sosial Akademik
Mahasiswa kini bisa berlatih bahasa akademik dengan membagikan ringkasan penelitian di platform seperti LinkedIn atau ResearchGate.
Hybrid Style
Beberapa penulis muda mencoba menggabungkan bahasa akademik dengan gaya naratif agar lebih mudah dipahami publik luas.
Masa Depan Bahasa Akademik
Lebih Global
Bahasa akademik kini tak hanya dalam bahasa Indonesia, tapi juga menuntut kemampuan menulis dalam bahasa Inggris.
Inklusif dan Adaptif
Ada tren untuk membuat bahasaakademik lebih mudah diakses, tanpa mengurangi kedalaman ilmiah.
Kolaborasi Multidisiplin
Bahasaakademik akan terus berkembang seiring munculnya disiplin ilmu baru, sehingga mahasiswa harus fleksibel beradaptasi.
Visi optimis: di masa depan, bahasaakademik bukan hanya syarat akademik, tapi keterampilan hidup yang membuat mahasiswa lebih percaya diri, kritis, dan siap bersaing secara global.
Kesimpulan: Bahasa Akademik adalah Cermin Cara Berpikir Ilmiah
Bahasa akademik bukan sekadar aturan menulis, melainkan refleksi dari cara berpikir yang logis, kritis, dan terstruktur. Mahasiswa yang menguasainya akan lebih siap menulis karya ilmiah, berdiskusi di forum akademik, hingga berkompetisi di dunia kerja.
Pada akhirnya, bahasaakademik adalah senjata intelektual. Semakin sering diasah, semakin tajam pula daya kritis dan kredibilitas seorang mahasiswa.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Pengetahuan
Baca Juga Artikel Dari: Dosen Wali, Sebagai Penuntun Akademik Mahasiswa!

