Phrasal Verbs

Phrasal Verbs: Cara Asik Paham & Pakai Sehari-hari

JAKARTA, studyinca.ac.id – Gue yakin, kamu yang sedang belajar bahasa Inggris pasti pernah berhadapan dengan phrasal verbs. Awalnya, gue juga sempat sakit kepala mikirin kenapa kata kerja satu ini bisa berubah makna total cuma karena nambah preposisi. Eh, lama-lama malah ketagihan kayak udah nemuin rahasia dapur bahasa Inggris yang nggak semua orang tahu. Nah, di artikel kali ini gue mau cerita pengalaman jatuh-bangun belajar phrasal verbs, plus tips biar kamu nggak nyasar kayak gue dulu. Biar skill English makin kece dan nggak kaku gitu-gitu aja!

Phrasal Verbs: Si Kecil, Efeknya Dahsyat!

Phrasal Verbs

Phrasal verbs itu sebenarnya gabungan dari verb (kata kerja) sama preposisi atau adverb, kadang dua-duanya. Maknanya? Sering banget beda jauh sama arti literalnya. Kayak ‘give up’, literalnya sih ‘memberikan naik’, tapi aslinya mah artinya ‘menyerah’. Waktu awal belajar, gue bener-bener salah kaprah. Pernah waktu sekolah dulu, guru nanya, “Can you figure out this problem?” dan gue malah bengong karena pikir ‘figure out’ artinya ‘bayangan keluar’. Jawabannya zonk dong, haha!

Semakin lama ngulik, gue mulai nyadar pengetahuan tentang phrasal verbs itu kayak kunci rahasia buat ngobrol lebih natural sama bule. Bahkan, nonton film atau dengerin lagu Inggris makin mudeng setelah tau maknanya. Misalnya, ‘bring up’ itu beneran bukan bawa ke atas, melainkan memulai topik obrolan. Kalo kamu sering chatting sama temen bule, pasti phrasal verbs ini muncul terus. Makin tau, makin seru!

Pengalaman Gagal Total Sama Phrasal Verbs

Pernah merasa pede banget waktu speaking test di kampus. Gue coba pamerin pengetahuan, pakai phrasal verbs biar kelihatan keren. Tapi salah konteks, bro. Gue bilang ke dosen, “I’ll pick you on,” padahal maksudnya “pick up” (jemput). ‘Pick on’ artinya malah ‘ngerjain’ atau ‘ngeledekin’. Malu banget! Dari situ gue sadar, phrasal verbs itu nggak cuma soal hafal arti, tapi konteks dan pengucapan juga penting.

Selain itu, salah satu mistake terparah gue, suka banget maksa terjemahin langsung dari Indonesia ke Inggris. Contohnya, waktu mau bilang “menyerah”, eh malah bilang “give up on doing this homework”, padahal maksudnya “stop trying”. Pengalaman ini ngajarin gue pentingnya latihan dengan native speaker atau minimal, nonton video orang asli ngomong biar nada serta penggunaannya nggak aneh.

Tips & Trik Ampuh Biar Phrasal Verbs Nempel di Otak

Biar nggak cuma numpang lewat di memori, gue punya beberapa trik ampuh (serius, ini udah gue praktekin selama bertahun-tahun, ngga ngasal!).

1. Gunakan dalam Kalimat Sendiri

Jangan cuma ngapalin daftar phrasal verbs. Langsung aja bikin kalimat dari pengalaman sehari-hari. Kayak, “I need to look after my little brother tonight,” atau “Let’s hang out after work.” Cara ini bikin otak lebih cepat nyambung karena terkait dunia nyata lo.

2. Nonton Series & Dengerin Musik

Nonton film atau serial Inggris kayak ‘Friends’ atau ‘How I Met Your Mother’ itu bener-bener harta karun buat belajar phrasal verbs. Setiap dialog sering banget ada frasa kayak, “cheer up”, “get along”, “turn down”. Catat, pause, ulang—biar familiar sama pelafalan dan konteksnya. Musik juga sama! Lagu Ed Sheeran misalnya, banyak phrasal verbs simpel dan easy listening.

3. Gabung Komunitas Online

Lo pernah ngerasa stuck karena belajar sendirian? Gue juga! Coba gabung di grup WhatsApp/Telegram, forum Reddit, atau Discord yang isinya pembelajar English dari seluruh dunia. Di sana, kadang mereka suka share phrasal verbs of the day. Gue jadi dapet insight baru, sekaligus belajar real English yang dipakai anak muda. Plus, dapat teman baru sih asiknya!

Kesalahan Umum Saat Belajar Phrasal Verbs (Jangan Diulangi Ya!)

1. Terlalu Sering Menghafal Tanpa Praktik

Gue dulu rajin banget ngapalin list phrasal verbs pakai flashcard. Tapi giliran ngobrol, semuanya lupa. Yang paling ampuh itu latihan langsung lewat speaking atau nulis diary bahasa Inggris. Practice makes perfect, bro!

2. Salah Pakai di Konteks Formal/Informal

Harus diakui, pengetahuan seputar pemakaian formal atau informal itu penting. Phrasal verbs lebih sering dipakai di situasi santai (informal). Kalau lagi nulis email buat boss atau dosen, hindari terlalu banyak phrasal verbs. Ganti dengan kata kerja formal. Contoh: ‘ask for’ jadi ‘request’, ‘put off’ diganti ‘postpone’.

3. Terjemahan Letter by Letter

Kita semua pasti pernah salah translate phrasal verbs ke Indonesia. Hasilnya jadi kayak Google Translate error. Tips gue, jangan tergoda nerjemahin kata per kata. Lebih baik pahami maknanya secara utuh. Baca kamus khusus phrasal verbs banyak membantu, bahkan ada aplikasi gratisnya sekarang!

3 Cara Cepat Meningkatkan Pengetahuan Phrasal Verbs

Dari semua trial-error itu, gue rangkum 3 cara tercepat buat bener-bener paham dan bisa pakai phrasal verbs:

  1. Ambil Topik Spesifik
    Pilih beberapa phrasal verbs seputar satu topik dalam sehari. Misal, tentang pekerjaan: “carry out”, “hand in”, “fill out”. Besok ganti topik lain. Ngga perlu banyak-banyak, yang penting konsisten tiap hari.
  2. Gunakan Aplikasi
    Gue pernah pakai app kayak Quizlet, Busuu, ataupun Duolingo yang punya fitur latihan phrasalverbs. Ada format kuis dan game, jadi belajar nggak ngebosenin.
  3. Rekam Suara Sendiri
    Ini cara ajaib yang sering dianggap sepele. Rekam kalimat sendiri pake phrasalverbs, lalu dengarkan ulang. Evaluasi pengucapan & ketangkep nggak maknanya. Malu di awal itu wajar, tapi percaya deh, suaranya lama-lama makin natural sendiri.

Pentingnya Phrasal Verbs untuk Karier & Pergaulan

Ngobrol sama bule, interview kerja, atau bahkan pas kerja remote, percayalah, kamu nggak bisa menghindar dari phrasalverbs. Interview gue dulu gagal karena nggak paham interviewer ngomong “run through” yang ternyata maksudnya “menjelaskan dengan cepat”. Nah, pengetahuan basic ini bisa jadi pembeda loh, antara ‘ngebingungin’ sama ‘ngebantuin’ beneran.

Dan, dalam dunia kerja modern yang makin banyak perusahaan global, kemampuan pakai phrasalverbs bisa bikin presentasi lo lebih hidup. Temen-temen di kantor juga lebih ngerti kalau lo explain sesuatu pakai phrasalverbs yang relatable.

Pelajaran Berharga dari Pengalaman Pahit

Jujur aja, proses belajar phrasal verbs itu panjang banget—iritasi, kadang mau nyerah. Tapi makin kesini, makin enjoy dan ternyata hasilnya kelihatan. Bahasa Inggris gue jadi lebih enak didengerin dan nggak monoton. Bahkan, teman ngomong pernah bilang, “Kamu sekarang ngomong kedengeran kayak native, Bro!”—nah, itu boost kepercayaan diri banget.

Intinya, jangan takut salah, jangan malu latihan, dan selalu update pengetahuan. Lama-lama kamu akan terbiasa, bahkan menikmati prosesnya. Dan selalu inget, yang penting enjoy!

Bonus: Daftar Phrasal Verbs Populer & Artinya

Phrasal Verb Arti Contoh Kalimat
Break down Rusak / mogok My motorbike broke down yesterday.
Come up with Memikirkan / menyusun (ide) She came up with a brilliant idea.
Drop by Singgah sebentar I’ll drop by your office after lunch.
Get along Rukun / akur I get along well with my coworkers.
Set up Mendirikan / memasang They set up a new business last year.
Take off Lepas landas / jadi populer The plane took off on time.

Kesimpulan: Udah Siap Naik Level Belajar?

Phrasal verbs emang semacam ‘boss level’ dalam belajar bahasa Inggris, tapi bukan hal yang mustahil dikuasai. Dari pengalaman trial & error plus tips-tips di atas, gue yakin kamu bisa berkembang asal praktek terus. Fokuskan pengetahuan pada penggunaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari biar nggak lupa.

Yuk, mulai praktik tiap hari, dan jangan pelit untuk tanya, diskusi, atau sharing insight ke komunitas. Gue pun masih terus belajar, jadi kalau kamu punya pengalaman lucu atau tips lainnya, share di kolom komentar ya! Semoga artikel ini bener-bener ngebantu dan bikin kamu makin pede ngomong Inggris!

Baca juga konten dengan artikel terkait tentang: Pengetahuan

Baca juga artikel lainnya: Irregular Verbs: Cara Cepat Kuasai Kata Kerja Sulit

Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *